Senin, 16 Desember 2013

kutipan gus mul 1

Untuk Apa Berorganisasi?

Kebetulan tetangga ada yang ikut komunitas /organisasi sepeda motor Trill, Sehingga kadang kadang pada hari minggu, ada acara kumpul-kumpul sesama komunitas sepeda motor Trill. Beberapa waktu lalu acara kumpul-kumpul komunitas Trill berada di rumah tetangga itu ( pas sebelah rumah). Sambil mengamati motor Trill saya juga mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

Sambil guyon, mereka membicarakan tentang tips-tips perawatan motor Trill, mereka juga membicarakan tentang tantangan dalam melewati jalur yang berat, dan mereka juga diskusi mempersiapkan jalur baru untuk dilalui pada kegiatan ngetriil berikutnya, dan kadangkala mereka melakukan penghijauan pada jalur-jalur yang gersang yang pernah mereka lalui.

Suatu ketika saya pernah ikut kumpul-kumpul komunitas/organisasi pecinta burung. Pembicaraan tentunya tentang bagaimana merawat burung, dan bagaimana mengembangkan peternakan, dan bagaimana cara menyadarkan masyarakat untuk tidak melakukan penangkapan di alam.

Sama halnya dengan komunitas/organisasi pecinta anggrek, juga membicarakan bagaimana mengembangkan keaneragaman anggrek di Indonesia, bagaimana meningkatkan kualitas penangkaran anggrek, dan juga membicarakan jadwal untuk melakukan pameran anggrek.

Juga yang dilakukan oleh komunitas pecinta lingkungan, mereka membicarakan bagaimana meningkatkan kualitas lingkungan, bagaimana menyelesaikan persoalan sampah, bagaimana melakukan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya lingkungan.

Jadi apa yang dilakukan oleh para komunitas di atas adsebagai sebuah gerakan, sebuah perjuangan, gerakan atau perjuangan untuk mengembangkan olahraga Trill, gerakan atau perjuangan mengembangkan peternakan burung ocehan, gerakan atau perjuangan untuk mengembangkan penangkaran angrrek, gerakan penyadaran lingkungan dll.

Berbeda dengan itu, ada sekelompok mahasiswa (saya tidak tahu mahasiswa dari PT mana) yang lagi makan malam di warung. Ketika mendengarkan obrolan mereka yang Sepertinya mereka adalah aktifis mahasiswa. Yang dibicarakannya lebih kearah politik, sepertinya politik kampus. Yang dibicarakan berhawa intrik-intrik politik. Yang dibicarakan berkaitan dengan posisi-posisi jabatan.

Tidak saja mahasiswa, seringkali beberapa dosen yang juga aktifis kampus yang tergabung dalam organisasi tertentu kadangkala sering yang dibicarakan adalah berkaitan dengan politik kampus, berkaitan dengan posisi-posisi jabatan.

Sebenarnya berorganisasi untuk apa? Memperjuangkan apa?

Ketika melihat dan mendengarkan apa yang dibicarakan oleh para komunitas sepeda trill, para komunitas pecinta burung, para komunitas pecinta lingkungan, komunitas pecinta anggrek….ternyata mereka merperjuangkan sesuatu yang mulia, kelestarian lingkungan dan seterusnya.

Jadi Berorganisasi, harus ada yang diperjuangkan…memperjuangkan sesuatu untuk kehidupan yang lebih baik.

Untuk apa berorganisasi, jika tujuannya hanya sekedar mencari ketenaran.
Untuk apa berorganisasi, jika tujuannya hanya sekedar mencari kekuasaan.
Untuk apa berorganisasi, jika yang diperjuangkan tidak jelas.
Untuk apa berorganisasi, jika tidak ada yang diperjuangkan.
Untuk apa berorganisasi, jika yang diperjuangkan bukan sesuatu yang mulia.
Untuk apa berorganisasi, jika hanya memperjuangkan kepentingan diri sendiri/kelompok.
Untuk apa berorganisasi, jika tidak dapat membangun kualitas diri.
Untuk apa berorganisasi, jika hanya akan melahirkan fanatisme yang tidak jelas.
Untuk apa berorganisasi, jika hanya dimanfaatkan oleh para elit organisasi itu.

Berorganisasi sangat penting, jika dan hanya jika ada sesuatu yang diperjuangkan…dan sesuatu yang diperjuangkan itu adalah sesuatu yang mulia.

Wallahu A’lam
(4 Desember 2013)

Kamis, 12 Desember 2013

LAPORAN PRAKTIKUM T.INVETEBRATA mollusca dan arthropoda


LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI INVETEBRATA
MOLLUSCA DAN ARTHROPODA

DOSEN PENGAMPU :Kiptiyah, M.Si

DISUSUN OLEH :
Abishafa Yonny                      : 12620069
Umu Hanik F H                      : 12620070
Muhammad Faizal                  : 12620074
Kelas/ Kelompok                                : B / 2
Tanggal Praktikum                              : 12 November 2013
Asisten                                                : Exma Mu’tatal Hikmah
                                                                                      Mariatul Qibtiyah



Description: Description: E:\my images\logo\UIN WARNA Fakultas SAINTEK.jpg
 







JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2013

BAB I
 
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipang dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit.Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan filum yang lain yaitu : Tubuh bersegmen; segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan (Asal penamaan Arthropoda), simetri bilateral, eksoskeleton berkitin; secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau nefridia.
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas.Tubuh hewan ini tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat.Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah, dan bekicot.Namun ada pula Mullusca yang tidak memiliki cangkok, seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau siput telanjang.Mollusca memiliki struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan funsinya berbeda untuk setiap kelasnya.
Oleh karena itu, perlu diadakan praktikum tentang Arthropoda dan Mollusca untuk mengetahui tentang perbedeaan morfologi dan anatomi setiap divisinya.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan singkat latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam praktikum ini yaitu :
1. Bagaimana bentuk morfologi dan anatomi dari udang dan cumi-cumi?

1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam praktikum ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bentuk morfologi dan anatomi dari udang dan cumi-cumi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mollusca
          Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu mollis yang berarti lunak. Oleh karena ituciri utama hewan yang tergolong filum ini tubuhnya lunak, pada bagian anterior terdapat kepala, kaki terletak di bagian ventral, dan bagian dorsal berisi organ-organ viseral.Tubuhnya bersimetri bilateral, tidak bersegman, kecuali pada monoplacophora.Memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus.Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum di gunakan untuk bergerak.Dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau sepasanglipatan yaitu mantel atau pallium fungsi mantel adalah mensekresi cangkang dan melingkupi rongga mantel yang di dalamnya berisi insang.Lubang anus dan ekskretori umumnya membuka kedalam rongga mantel (Kastawi, 2005).
Mollusca (molluska) berasal dari kata mollis yang berarti lunak. Mollusca juga berasal dari bahasa Latin :Molluscus yaitu lunak. Hewan yang termasuk filum ini tubuhnya lunak.Molluska merupakan salah satu kelompok terbesar dan terpenting dalam dunia hewan.Anggota Filum Molluska mencapai 100.000 spesies.Ilmu yang mempelajari Mollusca dinamakan Malakologi (Radioputro, 1996).
Mollusca merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum arthropoda.Saat ini diperkirakan ada 75.000 jenis, ditambah 35.000 jenis dalam bentuk fosil.Mollusca hidup di laut, air tawar, payau, dan darat.Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita(Radioputro, 1996).
2.2 Ciri ciri Mollusca
Adapun ciri-ciri umum Mollusca, yaitu (Jasin, 1984) :
a.       Memiliki tubuh yang lunak.
b.      Tubuhnya tidak beruas-ruas.
c.       Tubuhnya ditutupi oleh cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat.
d.      Kakinya pipih, lebar, dan berotot.
e.       Hidupnya di laut.
f.        Bentuk tubuh simetri bilateral, relatif bulat, dan pendek.
g.       Antara tubuh dan cangkang terdapat bungkus yang disebut mantel.
h.       Tubuhnya dapat mengeluarkan lendir untuk membantu berjalan.
i.         Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal.
j.        Mollusca ada yang bersifat diesis dan ada pula yang monoesis.

2.3 Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, mantel, insang, dan sistem sarafnya, Mollusca dibagi atas lima kelas, yaitu Polyplacophora, Scapopoda, Gastropoda, Cephalopoda, dan Pelecypoda (Bivalvia) (Brotowijoyo, 1989).
1.      Polyplacophora
A. Ciri-cirinya yaitu, sebagai berikut(Brotowijoyo, 1989) :
a). Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral.
b). Mulut tidak berkembang dengan baik dan terletak di bagian kepala (anterior).
c). Anus terletak di posterior.
d). Tidak memiliki tentakel dan mata.
e). Kakinya pipih dan biasanya memiliki lidah parut (radula)
f). Sistem organ dalam Tubuh Polyplacophora, yaitu (Brotowijoyo, 1989) :
B. Sistem Organ
            1. Sistem Pencernaan
Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus.Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.
2.    Sistem Saraf
Sistem sarafnya berupa cincin esofagus dan dua cabang saraf yang mensarafi mantel dan daerah kaki.Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf.
3.    Sistem Peredaran darah
Sistem peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus.Darah mendapat oksigen dari insang.
4.    Sistem Ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara ke arah posterior.
5.    Sistem Reproduksi
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma terdapat individu jantan dan betina.
Contoh yang terkenal dari kelas ini adalah Chiton sp.

2. Gastropoda
A. Ciri-ciri dari anggota kelas ini, yaitu (Radioputro, 1996):
a). Habitatnya di laut, air tawar, atau daratan yang lembap.
b). Bersifat herbivor.
c). Tubuhnya terbagi atas :
-   kepala,
-   leher,
-   kaki, dan
-   alat-alat dalam (viseral).
d). Pada kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang tentakel panjang sebagai alat penglihat.
e). Di bawah kepala terdapat kelenjar mukosa.
f). Kakinya lebar pipih dan selalu basah.
g).Kaki sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang.
h). Memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang.
i). Bentuk cangkang :
-   bulat,
-   bulat panjang,
-   bulat kasar, atau
-   bulat spiral.
j). Cangkang umumnya spiral asimetri.
k). Pada keadaan bahaya, cangkang ditutup oleh epifragma.
B. Sistem Organ
Adapun sistem organ pada Gastropoda yaitu(Radioputro, 1996):
1.Sistem Respirasi
            Hewan yang hidup di air berespirasi dengan insang, sedangkan yang hidup di darat berespirasi dengan rongga mantel yang berfungsi sebagai paru-paru.
2.Sistem Pencernaan Makanan
            Alat pencernaan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, dan anus.Saluran pencernaan berbentuk huruf U. Makanan dipotong-potong oleh rahang tanduk dan dikunyah oleh radula serta dibasahi dengan lendir dari kelenjar tubuh.Kemudian makanan ditelan ke kerongkongan dan berturut-turut menuju tembolok, lambung, dan dibuang lewat anus yang terdapat di kepala.
3.Sistem Peredaran darah
Sistem peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi.Darah (plasma dan butir darah) tak berwarna dan berfungsi mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa pembakaran.Jantung terdiri atas serambi dan bilik yang dilindungi rongga pericardium.
4.Sistem Ekskresi
Organ ekskresi berupa nefridium yang terletak di dekat jantung dan saluran ureter yang terletak di dekat anus.
5.Sistem saraf
Susunan saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh.
6.Sistem Reproduksi
Pada Gastropoda ada hewan yang diesis dan monoesis.Pada hewan monoesis, alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi sendiri.Untuk melakukan pembuahan harus didahului dengan kopulasi. Ovotestis menghasilkan sperma yang disalurkan ke vasa deferensia dan akhirnya masuk ke vagina hewan lain dengan perantaraan penis yang dapat dikeluarkan dari lubang genital. Ovotestis juga menghasilkan sel telur.Sel telur ini dibawa lewat saluran hermafroditus untuk mendapat albumin kemudian uterus lalu ke oviduk. Di oviduk sel telur dibuahi sperma hewan lain.
Contohnya adalah Achatina fulica (bekicot).

C. Cephalopoda
Cephalopoda berasal dari kata cephalo yang berarti kepala dan podos yang berarti kaki.Jadi, Cephalopoda adalah hewan yang berkaki di kepala (Kimball, 1983).
A. Ciri-ciri umumnya, yaitu(Kimball, 1983). :
a). Tubuhnya berbentuk sekoci atau gelendong.
b). Kulit tubuhnya dapat berubah warna.
c). Memiliki tentakel (lengan) yang jumlahnya bervariasi dan dilengkapi alat penghisap untuk menangkap mangsa.
d). Lengan dibantu sirip di kanan dan kiri tubuh yang berfungsi sebagai alat kemudi jika hewan bergerak ke depan.
e). Kepalanya terletak di antara leher mantel dan tentakel.
f). Pada kepala terdapat sepasang mata.
g). Sistem organ penunjang kehidupan Cephalopoda, yaitu :

B. Sistem Organ
Adapun sistem organ dari Cephalopoda yaitu (Nontji, 1986):
1.Sistem pencernaan
Organ pencernaan dimulai dari rongga mulut yang dikelilingi tentakel, dan berturut-turut menuju ke faring, esofagus, lambung, usus halus, dan berakhir di anus.Di faring terdapat radula dan mati.
2.Sistem Peredaran darah
Alat peredaran darahnya terdiri dari jantung sistemik, aorta, dan arteri, merupakan peredaran darah ganda dan tertutup.
3.Sistem Ekskresi
Organ ekskresi berupa nefridium yang terletak di sebelah jantung.
4.Sistem saraf
Sister saraf terdiri atas tiga pasang ganglion. Indra sensoris juga sangat berkembang bdan dilengkapi dengan dua statosista(alat keseimbangan) dan alat pembau.
5.Sistem Reproduksi
Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal.Hewan jantan dan betina terpisah (diesis).
Contoh Cephalopoda ialah Octopoda, cumi-cumi, dan Nautilus.



2.4 Crustasea
Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar.Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit (Nybakken,1988).
A.    Ciri Ciri
Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu (Nybakken,1988):
1). 2pasang antena
2). 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
3). 1 pasang maksilla
4). 1 pasang maksilliped
Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan

2.5 Sistem Organ
Adapun sistem organ dari Crustacea yaitu (Kimball, 1983):
1). Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan.Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior.Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen.Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2). Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai



3)Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka.Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah.Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkanhemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4)Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang.Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5)Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah.Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga.Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima.Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit.Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu sekali.Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.

2.5 Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Crustacea yaitu ( Nontji, 1986):
1)Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu:
a). Branchiopoda
Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.
b). Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c). Copecoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.Hidup di air laut dan air tawar, danmerupakan plankton dan parasit,segmentasi tubuhnya jelas.
d). Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain.Cirripedia ada yang bersifat parasitCara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
2). Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar.Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapodaa).
a).Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
- Onicus asellus (kutu perahu)
- Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
b). Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks.Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
c). Decapoda  
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam.Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia.Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein.Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh.Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu (Nontji, 1986):

A.Udang
1.Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
2.Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan payau.
3.Cambarus virilis (udang air tawar)
4.Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
5.Palaemon carcinus (udang sotong)
B.Ketam
1.Portunus sexdentatus (kepiting)
2.Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
3.Parathelpusa maculata (yuyu)
4.Scylla serrata (kepiting)
5.Birgus latro (ketam kenari)
           
2.6 Peran Crustacea bagi Kehidupan Manusia
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain (Nybakken, 1988):
1). Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
2). Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.

2.7  Crustacea yang merugikan antara lain(Nybakken, 1988):
1). Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2). Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3). Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.



BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat
            Pratktikum taksonomi invertebrata dilakukan pada hari Selasa, 12 November 2013 di Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1.      Penjepit                                                           1 buah
2.      Gunting bedah                                                            1 buah
3.      Pisau bedah                                                     1 buah
4.      Jarum pentul                                                    4 buah
5.      Papan bedah                                                    1 buah
6.      Kaca pembesar                                                1 buah
7.      Alat tulis                                                         1 set
3.2.1 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1.      Udang air tawar  ( Cambarus virilis )             1 ekor
2.      Cumi cumi ( Loligo pealeii )                           1 ekor
3.3 Langkah kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Digambar ke dua bahan yaitu cumi-cumi dan udang (morfologi dan anatominya)
3. Diidentifikasi bagian-bagiannya





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Cumi cumi ( Loligo pealeii )
4.1.1 Gambar pengamatan morfologi
Gambar pengamatan
Gambar literatur



























(Anonymous,2001)
Keterangan :
1.      Sirip
2.      Lengan dengan panjang 6 cm
3.      Tentakel dengan panjang 17 cm
4.      Alat penghisap
5.      Mata
6.      Mulut
7.      Dorsal survace
8.      Ventral surface
9.      Tubuh dengan panjang 10 cm

4.1.2 Gambar pengamatan anatomi
Gambar pengamatan
Gambar literatur

















(Anonymous,20011)
Keterangan :
1.      Insang
2.      Penis
3.      Ginjal
4.      Kantong pita
5.      Kartilago
6.      Funnel
7.      Usus


4.1.2 Klasifikasi
Kingdom:        Animalia
Divisi   :           Mollusca
Kelas:              Cepalopoda
Ordo:               Decapoda
Family:            -
Genus:                         Loligo
Spesies:                       Loligo Pealeii

4.1.3 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan bahwa cumi cumi ( Loligo pealeii ) termasuk divisi Molluscadengan kelas Cepalopoda. Cumi cumi memiliki tubuh yang lunak, panjang lengan pada saat pengamatan 6cm,tentakel dengan panjang 17cm, panjang tubuhnya 10cm. Pada pengamatan yang di lakukan dapat terlihat bagian sirip, alat penghisap, mata, mulut, dorsal surface, dan ventral surface.
A.    Morfologi
a.      Ciri ciri
Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala , leher, dan badan. Kepala cumi-cumi besar, matanya berkembang dengan baik karena telah dapar berfungsi untuk melihat.Mulutnya terdapat di tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek.Tentakel panjang berfungsi untuk mengangkap mangsa dan berenang.Pada setiap tentakel terdapat alat penghisap atau sucker.Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang penting untuk keseimbangan tubuh.
Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting untuk menyangga tubuh.Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung, mantel melekat pada badan, sedangkan di daerah perut tidaka melekat, sehingga terbentuk rongga , disebut rongga mentel.
Cumi-cumi dapat bergerak dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan tentakel dan dengan menyemprotkan air dari rongga mantel. Bila rongga mentel penuh air, dan air menyemprot melalui sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi terdorong mundur.Semprotan air menimbulkan dorongan yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-cumi, sehingga timbul gerakan seperti panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut panah laut.
b.      Habitat
Hidup cumi-cumi sebagian besar di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa invertebrata lainnya.Sebagai hewan pemangsa, hampir semua cumi cumi bergerak cepat dengan berenang.
B.     Anatomi
Tubuh cumi-cumi dibedakan atas kepala.Leher dan badan. Di depan kepala terdapat mata yang besar dan tidak berkelopak. Mata ini berfungsi sebagai alat untuk melihat.Masih di dekat kepala terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Jika ia ingin bergerak ke belakang, sifon akan menyempurnakan air ke arah depan, sehingga tubuhnya bertolak ke belakang. Sedangkan gerakan maju ke depan menggunakan sirip dan tentakelnya
a.      Sitem pembuluh darah
Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah.Hewan ini bernafas dengan insang yang terdapat di rongga mantel.Sedangkan ekskresi dilakukan dengan ginjal.Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel.
b.      Sistem pencernaan
Sistem pencernaan makanan terdiri atas: mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. Juga dilengkapi dengan kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati dan pankreas.
c.       Reproduksi
Cumi-cumi hanya dapat berkembang biak secara kewin. Alat kelaminnya terpisah, masing-masing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga mantel denag saluran yang terbuka kea rah corong sifon. Cumi-cumi betina menghasilkan telur yang akan dibuahi di dalam rongga mentel. Kemudian, telur yang sudah dibuahi dibungkus dengan kepsul dari bahan gelatin.Telur yang menetas menghasilkan cumi-cumi muda berukuran kecil.

4.2 Udang air tawar ( Cambarus virilis )
4.2.1 Gambar pengamatan morfologi
Gambar pengamatan
Gambar literatur


 









( Anonymous,2011)
Keterangan :
1.      Mata
2.      Antena
3.      Rostum
4.      Mulut
5.      Telson
6.      Uropod
7.      Kaki renang
8.      Kaki jalan
9.      Cheliped



4.2.2Gambar pengamtan anatomi
Gamabar pengamatan
Gamabar literatur










( Anonymous,2011)
Keterangan :
1.      Kaki renang 5 pasang
2.      Kaki jalan 5 pasang
3.      Antennula 2 pasang
4.      Antena 1 pasang
5.      Uropod 2 pasang
6.      Maxiliped 2 pasang

4.2.3 Klasifikasi
Kingdom :       Animalia
Divisi :             Arthopoda
Kelas :             Crustasea
Ordo :              Dekapoda
Family :                       Cambardae
Genus :                        Cambarus
Spesies :                      Cambarus virilis

4.2.4 Pembahasan
 A. Morfologi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan bahwa udang air tawar (  Cambarus virilis)memiliki bentuk tubuh yang bersegmen keras, pada saat pengamatan terlihat bagian mata, antena, rostum, mulut, telson, uropod, kaki renang, kaki jalan dan cheliped.Cambarus virilis  memiliki kaki renang sebanyak 5 pasang, memiliki kaki jalan 5 pasang, antennula 2 pasang, antena 1 pasang uropod 2 pasang dan maxiliped 2 pasang.
a.      Ciri – ciri
Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
1). 2pasang antena
2). 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
3). 1 pasang maksilla
4). 1 pasang maksilliped
b. Habitat
Hidup cumi-cumi sebagian besar di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa invertebrata lainnya.

B. Anatomi
            1. Sistem Pencernaan
Makanan udang air tawar berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan.Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior.Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen.Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.  
2.4.1.2 Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali.Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
2.4.1.3 Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka.Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah.Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.                
2.4.1.4 Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang.Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
2.4.1.5 Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah.Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga.Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima.Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit.Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu sekali.Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pengamatan praktikum, maka kesimpulan dari praktikum ini ialah sebagai berikut:
1. Cumi-cumi (Loligo pealeii ) termasuk divisi Molluscadengan kelas Cepalopoda. Cumi cumi memiliki tubuh yang lunak, panjang lengan pada saat pengamatan 6cm,tentakel dengan panjang 17cm, panjang tubuhnya 10cm. Pada pengamatan yang di lakukan dapat terlihat bagian sirip, alat penghisap, mata, mulut, dorsal surface, dan ventral surface.
2. Udang (Cambarus virilis)memiliki bentuk tubuh yang bersegmen keras, pada saat pengamatan terlihat bagian mata, antena, rostum, mulut, telson, uropod, kaki renang, kaki jalan dan cheliped.Cambarus virilis  memiliki kaki renang sebanyak 5 pasang, memiliki kaki jalan 5 pasang, antennula 2 pasang, antena 1 pasang uropod 2 pasang dan maxiliped 2 pasang.

5.2 Saran
            Secara keseluruhan sudah cukup baik.

 
DAFTAR PUSTAKA

Brotowijoyo, Mukayat, D. 1989. Zoology Dasar. Jakarta: Erlangga
Jasin, Maskuri. 1984. Sistematika Hewan Vertebrata dan Avertebrata.Surabaya : Sinar Wijaya Surabaya
Kimbal, John. W. 1983. Biologi, edisi ke lima. Institut pertanian bogor : PT gelora Aksara Pratama
Kastawi, Yusuf. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang : UM Press
Nontji , A. 1986. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta : PT. Gramedia
Pringgenies, Delianis.2011. MORFOLOGI DAN ANATOMI CUMI-CUMI Loligo duvauceli
YANG DAPAT MEMANCARKAN CAHAYA (Morphology and Anatomy of light-emitting squid
Loligo duvauceli). Jurnal Moluska Indonesia. Volume 2(1 ): 33-38

Radioputro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Sahara, Eli. 2011. PENGGUNAAN KEPALA UDANG SEBAGAI SUMBER PIGMEN DAN KITIN DALAM PAKAN TERNAK (Utilizing of shrimp head as source of pigment and chitin on animal feed).AGRINAK. Vol . 01 No. 1

 




Candi Badut Warisan Tertua Jawa Timur

Candi Badut Warisan Tertua Jawa Timur   Oleh : Muhammad Faizal Biologi 12620074 085731144277 Muhammad.faizal.200@gma...