Jumat, 16 Mei 2014

Ketika Pimpinan Dicintai Masyarakatnya (Imam suproyogo)

Ketika Pimpinan Dicintai Masyarakatnya

Sejak dari jam 8 pagi… mulai dari cleaning service, security, mahasiswa dan dosen UIN berbondong-bondong mendatangi kantor kejaksaan kota malang untuk memberikan dukungan moril kepada Prof. Imam Suprayogo. Tidak kurang dari seribu lima ratusan massa memadati depan kantor kejari. Hampir semua wajah memperlihatkan terharu dan berkaca-kaca dan tidak rela melihat guru dan mantan pimpinannya diperiksa atas suatu tuduhan.

Mayoritas masyarakat di UIN merasakan betul bagaimana perkembangan UIN mulai sejak menjadi fakultas cabang IAIN Surabaya kemudian menjadi STAIN kemudian menjadi UIIS sampai menjadi UIN. Mayoritas masyarakat di UIN tahu betul bagaimana kegigihan… perjuangan… kerja keras Pak Imam (selama menjadi rektor). Tidak saja perkembangan fisik bangunan, juga perkembangan SDM dan perkembangan pemikiran terkait dengan bagaimana seharusnya perguruan tinggi Islam itu dikembangkan.

Sehingga secara otomatis mayoritas masyarakat di UIN maupun dikementerian Agama seringkali mengidentikkan perkembangan UIN Malang dengan Pak Imam.

Meskipun Pak Imam sudah tidak menjadi rektor lagi…, mayoritas masyarakat di UIN masih merasakan semangat… kegigihan pak Imam… seolah-olah ruhnya UIN adalah pak Imam.

Inilah sebenarnya fenomena ketika masyarakat mencintai pimpinannya. Meskipun sudah tidak memimpin… masyarakat akan selalu setia, tawadhu’, selalu menghormatinya… karena jasa-jasanya dirasakan oleh banyak orang.

Tidak mudah menjadi pemimpin yang dicintai…. Banyak contoh kasus dimana seorang pimpinan diberbagai institusi setelah tidak memimpin lagi…. Masyarakatnya sudah tidak pernah memperdulikannya. Banyak juga contoh kasus dimana seorang pemimpin… belum selesai masa jabatannya dipaksa turun oleh masyarakatnya karena masyarakat tidak mencintainya.

Menjadi seorang pemimpin apalagi dicintai masyarakatnya bukanlah hal yang mudah. Banyak dari kita berambisi untuk menempati posisi tertentu/jabatan tertentu (menjadi kepala desa, camat, bupati, gubernur, presiden, rektor atau jabatan jabatan dalam sebuah organisasi).., apa sebenarnya motivasinya mereka? Kadangkala motivasinya sekedar untuk dihargai, dihormati, disanjung dan juga sekedar tunjangan atau fasilitas lainnya. Sehingga banyak kasus bahwa seharusnya seorang pemimpin menjadi seorang pelindung… tetapi justru menjadi seorang diktator dan seringkali mengeluarkan kata-kata ancaman jika tidak patuh kepadanya.

Seorang staf, seorang karyawan, seorang bawahan akan bekerja dengan penuh gairah, dan bekerja dengan suasana menyenangkan dan nyaman apabila memiliki atasan atau pimpinan yang baik yang bisa mengayomi. Sehingga pimpinannya akan dicintai dan akan selalu mendapat dukungan.

Sebaliknya jika pimpinannya terlalu sok menjadi pimpinan, sering marah-marah, diktator, tidak mengayomi, kata-katanya selalu pedas terhadap bawahan, bermain politik kotor… maka pimpinan ini akan dibenci oleh anak buahnya dan tidak akan mendapatkan dukungan (dan mungkin dilengserkan sebelum waktunya).

Oleh karenanya seorang pimpinan seharusnya selalu berusaha menjadi pimpinan yang baik agar tujuan organisasi dapat tercapai dan semua elemen organisasi merasakan keberhasilan secara bersama-sama.

Seorang pemimpin perlu menyeimbangkan dua hal yaitu kesejahteraan dan sumber daya manusia. Pemimpin yang hanya memikirkan hasil kerja tanpa memikirkan kesejahteraan orang yang dipimpinnya akan sulit memperoleh kesetiaan,kehormatan dan dukungan dari masyarakatnya.

Seorang pemimpin perlu menempatkan orang orang di tempat yang sesuai dengan potensi dirinya. Jika salah tempat, maka lambat laun akan menjadi ledakan potensi diri dari setiap individu yang kadangkala sulit dikendalikan dan mungkin dapat dikatakan mengganggu jalannya organisasi.

Seorang pemimpin perlu memberikan pujian dan penghargaan secara jujur sehingga bawahan termotivasi untuk bekerja lebih baik.

Seorang pemimpin jika menegur kesalahan hendaknya dengan cara yang baik, tidak dibicarakan terus dalam suatu forum terbuka…, karena akan menyakiti perasaan bawahan. Dan banyak lagi yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin yang ingin dicintai oleh masyarakatnya.

Dan apa yang terjadi tadi pagi di depan kantor kejaksaan… menunjukkan bahwa Pak Imam telah menjadi pemimpin yang dicintai oleh masyarakatnya khususnya masyarakat di UIN.

Dan kepada pengganti pak Imam untuk selalu berusaha menjadi pemimpin yang bisa dicintai oleh masyarakatnya.

Wallahu a’lam
(Agus Mulyono, Malang 14 Mei 2014)

Candi Badut Warisan Tertua Jawa Timur

Candi Badut Warisan Tertua Jawa Timur   Oleh : Muhammad Faizal Biologi 12620074 085731144277 Muhammad.faizal.200@gma...