Karakter
Suatu ketika pak kyai bilang sama santrinya bahwa kalau mencermati
masyarakat bangsa kita akhir-akhir ini, maka akan didapatkan beberapa
karakter dari masyarakat kita, antara lain:
- Hipokrit, senang
berpura-pura, lain dimuka lain dibelakang, antara mulut dan hati
seringkali berbeda, dan suka menyembunyikan apa yang dikehendaki.
- Feodal, senang banget memperhamba pihak yang lemah, senang mendapat pujian, takut dan tidak suka dikritik.
- Kurang bertanggungjawab. Senang mengkambinghitamkan orang lain apabila melakukan kesalahan atau menghadapi kegagalan.
- Suka meniru, lemah pendirian, kurang mau berfikir
- Kurang sabar dan cepat cemburu
- Kurang jujur
Kenapa timbul karakter seperti ini? Bisa jadi ini merupakan dampak
model pendidikan yang digunakan. Ketika pendidikan kita hanya
mementingkan formalitas, mementingkan persoalan angka-angka,
mementingkan pada nilai-nilai ujian, mementingkan persoalan
perangkingan, mementingkan urusan kompetisi-kompetisi atau lomba-lomba,
mementingkan citra, lembaga pendidikan mengejar popularitas…., maka
sebenarnya kita telah mendidik generasi berikutnya untuk hipokrit.
Ketika dalam lembaga pendidikan ada feodalisme oleh para pendidik, oleh
atasan kepada bawahan…, biasanya pendidik memaksa agar siswanya menjadi
terlalu manut, maka disinilah sebenarnya kita telah mendidik generasi
untuk feodal.
Ketika dalam lembaga pendidikan ada praktek
praktek ketidakjujuran, rekayasa laporan BOS, rekayasa dokumen
akreditasi, rekayasa laporan keuangan, rekayasa dokumen kenaikan
pangkat, rekayasa dokumen sertifikasi dan lain sebagainya…, maka
sebenarnya kita telah mendidik generasi untuk tidak bertanggungjawab dan
sebenarnya kita juga telah mendidik generasi untuk tidak jujur, dan
juga mendidik untuk hipokrit.
Beberapa tahun terakhir banyak
orang mulai menfokuskan pada pelaksanaan pendidikan karakter
disekolah/madrasah. Tetapi apa artinya materi tentang pendidikan
karakter… kalau pada kenyataannya lembaga pendidikan masih seperti yang
diuraikan diatas.
Karakter tidak dapat dibangun dengan mudah
dan santai, tetapi harus dilakukan secara serius dan terus menerus dan
semua sistem mendukung untuk terinternalisasinya karakter positif pada
diri generasi.
Sistem politik, sistem ekonomi, sistem
pendidikan, sistem pelaporan keuangan, sistem kenaikan pangkat, sistem
perekrutan pegawai, sistem birokrasi, sistem pertelevisian dan
sistem-sistem lainnya harus dapat mendidik masyarakat untuk terbentuknya
karakter positif tersebut.
Wallahu a’lam
(Agus Mulyono, Malang 24 Februari 2014)
Langganan:
Postingan (Atom)
Candi Badut Warisan Tertua Jawa Timur
Candi Badut Warisan Tertua Jawa Timur Oleh : Muhammad Faizal Biologi 12620074 085731144277 Muhammad.faizal.200@gma...
-
LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI INVETEBRATA MOLLUSCA DAN ARTHROPODA DOSEN PENGAMPU :Kiptiyah, M.Si DISUSUN OLEH : Abishafa Yonny ...
-
Kita sudah paham bahwa tujuan puasa adalah mendapatkan derajad taqwa. Taqwa yang bagaimana? Banyak definisi taqwa yang sudah kita pahami ber...