Senin, 24 November 2014

PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK



PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK
Oleh : Muhammad Faizal

Abstrak :  Masalah pesatnya perkembangan teknologi Informasi sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek, termasuk dalam aspek pendidikan. Pesatnya perkembangan teknologi dipandang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Perkembangan teknologi dapat berpengaruh positif dan negatif. Oleh sebab itu harus dapat menganalisa pengaruh dari perkembangan teknologi tersebut, dan dapat melakukan anitisipasi terhadap pengaruh negatif dari perkembangan teknologi tersebut, sehingga pengaruh negatif dari perkembangan teknologi dapat diminimalisasikan.

Kata Kunci    : Perkembangan Teknologi Informasi, Perilaku Sosial Anak

Teknologi merupakan suatu proses untuk meningkatkan nilai tambah produk yang digunakan dan dihasilkan, untuk memudahkan dan meningkatkan penggunaan sistem dalam proses tersebut. Kemajuan teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena perkembangan teknologi informasi akan berjalan seirama dengan perkembangan  ilmu pengetahuan.
Dengan semakin berkembangnya zaman, banyak penemuan-penemuan yang sangat membantu kita dalam melaksanakan aktivitas. salah satunya teknologi informasi yang sering digunakan masyarakat dikarenakan dapat memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan dengan tidak memakan waktu banyak serta tanpa dibatasi oleh batas negara. Namun, dari kelebihan-kelebihan teknologi informasi tersebut terdapat kekurangan yang tanpa disadari memberikan pengaruh yang besar terhadap penggunanya.
Menurut Bambang Zhulmega (2011 :http://bambang-zhulmega.blogspot.com) Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.  Dapat kita simpulkan bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi khususnya teknologi informasi. Selain itu, kemajuan teknologi informasi juga merupakan salah satu hal yang bisa mempengaruhi anak.

Sedangkan Masa-masa tumbuh kembang anak adalah masa penting. Setiap anak memiliki tahap pertumbuhan dan perkembangan yang memerlukan ketelitian dari orang tua agar mencapai puncak perkembangan yang optimal.. Tumbuh kembang anak ini dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu, faktor genetik dan faktor lingkungan.
Perkembangan anak penting dijadikan perhatian yang khusus bagi orangtua. Sebab, perkembangan anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa yang akan datang. Jika perkembangan anak luput dari perhatian orangtua (tanpa arahan dan pendampingan orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan menghampiri mereka.
Disisi lain teknologi informasi seperti televisi, handphone dan internet menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dan berbagai kegiatan di sekolahpun mendorong siswanya memanfaatkannya untuk membantu mendapatkan informasi dalam menyelesaikan tugas, karena mengikuti perkembangan teknologi informasi merupakan tuntutan dalam kehidupan baik disekolah maupun masyarakat. Sudah bukan hal yang baru lagi jika melihat anak sekolah dasar membawa gadget mahal untuk menghabiskan waktu, baik untuk sekedar mendengarkan music, ataupun memainkan games yang tersedia dalam aplikasi gadget tersebut.
Sebagai seorang guru dan orang tua, ada tiga hal penting bagi tumbuh kembang  anak yang harus kita pahami yaitu pergerakan, sentuhan dan hubungan individu lain. Hal ini semakin berkurang karena aktivitas anak yang terstimulasi terus menerus oleh musik, rangkaian kata, gambar, dan hanya duduk di depan komputer atau televisi. Yang  menyebabkan hilangnya kepekaan terhadap stimulasi alami anak. Oleh karena itu, kita perlu mendorong anak–anak untuk bergerak, memberi sentuhan hangat dan mengajak berinteraksi dengan orang lain.
            Dengan aktifitas anak di luar rumah yang semakin berkurang, sehingga anak akan mengalami ketergantungan terhadap teknologi informasi tersebut dan kesadaran terhadap lingkunganpun akan semakin hilang. Perkembangan teknologi informasi memang tidak bisa di cegah atau pun di hindari. Peralihan zaman sudah sewajarnya mengalami perkembangan, tetapi memberi keleluasaan kemudahan mengakses teknologi informasi juga bisa berpengaruh negatif bagi tumbuh kembang mereka.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan, bahwa perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Hal tersebut dapat kita golongkan menjadi 2 golongan, yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif



Pengaruh positif perkembangan teknologi informasi
            Adapun pengaruh positif perkembangan teknologi terhadap tumbuh kembang anak, antara lain (Ramly. 2006) :
1.      Anak-anak dapat menggunakan perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga dilengkapi dengan unsur hiburan (entertaiment) yang sesuai dengan materi pembelajaran anak, sehingga anak semakin suka dan tertarik.
2.      Membuat anak semakin tertarik untuk belajar.
3.      Materi pelajaran dapat disampaikan interaktif dan menarik
4.      Dapat menjadi solusi bagi para orangtua yang memiliki anak yang merasa mudah bosan untuk belajar.
5.      Dapat menambah wawasan.
6.      Memudahkan anak-anak untuk mendapatkan banyak ilmu tambahan lewat internet.
Pengaruh negatif perkembangan teknologi informasi
Adapun pengaruh negatif perkembangan teknologi terhadap tumbuh kembang anak, antara lain (Siti Rahayu. 2006) :
1.      Anak-anak bisa ketergantungan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi.
2.      Anak-anak akan cenderung mengerjakan tugas sendiri dengan bantuan internet dari pada belajar berkelompok yang disitu banyak sekali hikmah-hikmah yang terkandung dalam nilai kebersamaan.
3.      Dapat terpengaruh kedalam pergaulan yang tidak baik karena kurang control dari teman ataupun dari orang tua.
4.      Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
5.      Anak-anak bisa saja secara tidak sengaja mengakses situs-situs pornografi.
6.      Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).
7.      Kemungkinan besar tanpa sepengetahuan orangtua, anak ‘mengkonsumsi’ games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas. Banyak pakar pendidikan berpendapat bahwa games berbau kekerasan dan agresi ini akan menjadi pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.
Pencegahan dampak negatif pengaruh teknologi informasi terhadap perilaku sosial anak
Menurut Najlatul Naqiyah (2013) Untuk menghadapi masalah masalah yang di jelaskan dalam masalah ini, peran orang tua sangatlah penting. Karena disini peranan dari kedua orang tua sangatlah penting. Kedua orang tua diharapkan dapat membimbing dan mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan Teknologi. Sehingga anak-anak dapat mengerti hal apa saja yang termasuk hal yang baik dan hal yang kurang baik. Dan disini juga terdapat beberapa cara untuk mencegah dampak-dampak negatifnya.
1.      Orang tualah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan internet. Karena itu, orangtua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak gaptek.
2.      Gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
3.      Letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.
4.      Tanamkanlah nilai kebersamaan terhadap sesama, karena kebersamaan akan mewujudkan hubungan serta emosi yang sangat dekat pada anak.

KESIMPULAN
Dari paparan diatas, dapat kita simpulkan bahwa Perkembangan teknologi  bukanlah suatu hal yang dapat kita hindari. Karena dengan adanya perkembangan teknologi  hidup kita akan terasa lebih mudah. Kita bisa mengirim pesan dengan mudah, mengirim dan mencari informasi dengan cepat dan mudah.
Namun dibalik semua kemudahan tersebut kita harus memerhatikan pengaruh positif dan negatif dari Teknologi. Agar kita bisa mengetahui batasan-batasan apa saja yang yang boleh dilakukan dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat. Oleh sebab itu kita harus memerhatikan, mengawasi dan membimbing anak-anak yang menggunakan Teknologi, sebagai pencegahan terhadap pengaruh negatif dari perkembangan teknologi.
DAFTAR RUJUKAN
F.J.Monks.AMP.Knoers, Hadinoto,Siti Rahayu . 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Ramly,Amir Tengku & Trisyuliati,Erlin. 2006 . Pumping Student Memompa Prestasi menjadi Sang Bintang . Jakarta : Kawan Pustaka.
Naqiyah,Najlatul .2013 . Konselling Komunitas Mengatasi Tindak Kekerasan Terhadap Anak & Perempuan. Malang : Bayumedia Publishing.
Zhulmega,Bambang.2011. ”http://bambang-zhulmega.blogspot.com/p/perkembangan-teknologi-danpengaruhnya.html”. diakses tanggal 8 Nopember 2014


Selasa, 18 November 2014

REPRODUKSI SI RAJA BUAH (Durio zibethinus, Murray)



REPRODUKSI SI RAJA BUAH (Durio zibethinus, Murray)
Oleh : Muhammad Faizal

ABSTRAK
Bunga mengambil peran penting dalam produksi tanaman. Penelitian biologi bunga dilakukan terhadap bunga durian, salah satu jenis bebuahan yang sehat dan bernilai ekonomis tinggi. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Februari 2007. Lokasi penelitian di kebun durian Desa Mendalanwangi Wagir Malang, tinggi tempat sekitar 431 m dpl, suhu rata-rata harian 26°C dan kelembaban 60%. Lima kultivar durian, yaitu Monthong, Sitokong, Sunan, Hepe, dan Petruk yang berumur 10 tahun, digunakan sebagai materi.
Kata kunci : Reproduksi, Durian (Durio zibethinus)
            Jenis durian unggul yang sudah dirilis oleh pemerintah sejak tahun 1984 hingga tahun 2009 sebanyak 71 varietas. Durian rilisan tersebut berasal dari seluruh persada Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap daerah mempunyai jenis unggulan sendiri. Keragaman jenis tersebut disebabkan karena kebanyakan tanaman durian tersebut berasal dari biji.
Masalah yang dihadapi dalam agribisnis durian adalah produksi yang masih labil sehingga kebutuhan nasional belum bisa dicukupi oleh produk dalam negeri. Produksi buah durian nasional tahun 2003 adalah sebanyak 741.831 ton dan pada tahun 2007 turun menjadi 594.842 ton. Sementara itu, impor buah durian pada tahun 2003 sebanyak 3.026 ton dan meningkat menjadi 21.827 pada tahun 2007 atau sekitar 700% (Wibawa, 2009).
Kelemahan produktifitas dan kontinyuitas suplai buah durian harus diselesaikan dengan penelitian yang serius, baik dalam aspek agronomi, fisiologi dan pemuliaan tanaman. Salah satu aspek agronomi-pemuliaan tanaman yang penting dalam produksi adalah pembungaan dan pembuahan. Dalam penelitian ini dilaporkan kajian perkembangan bunga dan buah beberapa durian unggul rilisan nasional yaitu Petruk, Sunan, Sitokong, dan Hepe. Selanjutnya varietas Montong digunakan sebagai pembandingnya. Hipotesis yang hendak diuji adalah adanya perbedaan periode perkembangan bunga dan buah serta nilai fruit-set antar varietas rilisan tersebut.




METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik observasi terhadap pembungaan dan perkembangan buah. Metode pengumpulan data sesuai dengan Singarimbun dan Effendi (1990). Pohon durian yang digunakan sebagai sampel masing-masing terdiri dari 5 pohon, sehingga jumlah pohon semuanya adalah 25. Pohon dipilih yang seragam, dalam satu pohon diambil 15 contoh (dompol bunga) untuk pengamatan pertumbuhan dan perkembangan bunga dan fruit-set.
Secara keseluruhan objek yang diamati adalah jumlah bunga, waktu bunga mekar (dilakukan pada jam 06.00 WIB, jam 12.00 WIB, jam 15.00 WIB, serta jam 22.00 WIB). Waktu bunga rontok (dilakukan setiap jam 06.00 WIB, jam 12.00 WIB, jam 15.00 WIB, dan jam 22.00 WIB). Dalam penelitian ini digunakan analisis ragam dan menggunakan alat bantu SPSS versi 13,0 yang diolah dengan analisis oneway Anova.

HASIL PENELITIAN
Pembungaan dan perkembangan buah durian dalam periodik lima varietas tanaman durian dapat dilihat pada Tabel 1.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcRGWDQdbmf5hQ3BLnSzhvLk9FqKNmsC-_dOd2hR7GoklgowRRbjiS0BebdI03j9uFJSPEbCiJHeC2-FqpGyKbvzULimL7x39jE8av49NIf4Zpdg5BkaAaZv9q8QfMj4ZzSOMZ2MYEIRE/s1600/Tabel+1+Periode+perkembangan+bunga+dan+buah.jpg

            Keterangan: 1a. Muncul tunas bunga, 1b. Pertumbuhan tunas sampai muncul bunga, 2a. Pertumbuhan bunga, 2b. Bunga pecah sampai anthesis, 2c. Anthesis menuju rontok, 3. perkembangan dari anthesis ke kematangan buah.
Perubahan bentuk bunga terjadi sesuai dengan umur bunga. Tunas bunga durian muncul pada cabang sekunder maupun tertier. Tunas yang muncul terus berkembang selama 3 minggu kemudian baru muncul bunga. Perkembangan tunas berakhir pada saat bunga mekar dan kemudian berkembang bersama perkembangan buah.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0Nbc-f3Wxs7yh7ItZ_ZP6iRi_cI_NKhpHuVHgDYT8KNXb13W4SxOHlI9VC05Z9axAwMggiz-CY6Kuo8kKT6C0nv2mQlU6X03m-enEOhv2f4V5Ct6y3EE5woVct3S1gipPPX4_-ca_PJ4/s1600/Gambar+2+Perkembangan+bunga+durian.jpg

Gambar 1. Perkembangan bunga durian. 1. umur 3 msmt, 2. umur 4 msmt, 3. umur 5 msmt, 4. umur 6 msmt, 5. umur 7 msmt,6. umur 8 msmt, dan 7. umur 9 msmt.
* msmt : minggu setelah mekar bunga.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHaMu92L1ZbLEV6LPkeLb6F9bO55rTZdWbGD2K3wrV27UInqsPT6Osor6-x7ICvbvAHKo9_bmQknKyD2HFInDCCzl8psNRzO3XsGTxKw6VJQz1wzKfftcrTezdQu3RHOBqIH-M86lsFy8/s1600/Gambar+3+Periode+pembungaan+durian.jpg

Gambar 2. Periode pembungaan durian
Karakter buah dari beberapa jenis durian yang diuji menunjukkan perbedaan, lihat Tabel 2. Ukuran panjang dan diameter buah menunjukkan bentuk buah. Sebaliknya ukuran buah Varietas Monthong lebih besar dibandingkan dengan jenis lainnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfiuYR4B7YgZddAOIT19PRZD20cTM0fIYC7nTTc2QJOp9zSY2miuiwUApDPLmmtkeTCTt5bT8EaJxS6DPZq21VEEqlZ21DAZzeXpjn-8QTEifJgwAGNujUgAunCrxHxxabA8lyi_useaE/s1600/Tabel+2+Ukuran+buah+durian.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisLhKJNzIuxdPBsgRX6SXgYSmVr9qFCunxeIXcnMS0lSBdrubBcIvxR9CLTH_Rqp6oygAn5hVz0D9d6EU2rH7oCn3pvwhHBBMPIfeh-LezdjeaBKDu-2Ojujs9Oi_R70bpkHUofpdnlxw/s1600/Gambar+4+Perkembangan+buah.jpg

Gambar 3. Perkembangan buah, 1.umur 1 msa, 2.umur 2 msa, 3.umur 3 msa, 4. umur 4 msa, 5. umur 5 msa dan 6. umur 6 msa.
* msa: minggu setelah anthesis
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxDxLcY71-l-Gz2XvLxUVHm8kWcuG9nDofjUlNki9gZBRop6dXt23xReydbc2vOVcE6VhOWOVsRXy75ari_B60cg5IldzKY43l4P7XuZTuVmXdI7mwJYL2KcFKOwsHptJqgRyqixyAaZ0/s1600/Tabel+3+Rata-rata+Fruit-set+per+varietas.jpg

Keterangan: Angka yang didampingi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji Duncan 5%.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Berdasarkan data yang tertera dalam Tabel 1 ternyata varietas Monthong memiliki minimal masa panen yang paling cepat dan varietas Hepe yang terlama. Masa pembungaan dari awal muncul bunga dan perkembangan tunas bunga masing-masing varietas sama yaitu 2 minggu setelah muncul tunas (msmt). Pada tahap pembungaan menuju anthesis varietas Monthong mekar lebih awal dibanding varietas lain. Perbedaan juga terjadi pada periode dari anthesis menuju kematangan buah.
Pada periode ini Monthong memiliki periode pematangan buah yang lebih awal dibanding varietas lain, sedang antara varietas Petruk, Sunan, Sitokong, dan Hepe rata-rata sama. Adanya variasi ini disebabkan karena ada perbedaan genetik dari masing-masing varietas yang memungkinkan terjadi perbedaan respon tanaman terhadap suhu lingkungan tumbuh. Calvo (1999) melaporkan bahwa ada perbedaan periode tahap pertumbuhan pada tanaman loquat antara varietas Cardona dan varietas San Filipparo disebabkan karena suhu. Perkembangan buah pada suhu rendah dapat memperlambat perkembangan buah menuju kemasakan buah.
            Bunga durian adalah bunga sempurna, yang memiliki benang sari dan putik serta memiliki kompartemen hiasan bunga yang lain. Organ bunga tiap varietas memiliki perbedaan, antara lain dalam jumlah benang sari dan aroma bunga. Hal ini menunjukkan ada perbedaan karakteristik bunga dari tiap varietas. Variasi organ seksual ini sebagaimana yang dilaporkan oleh Brown (2006) bahwa terdapat perbedaan jumlah petal dari klone D88 dan klone D104, tetapi memiliki jumlah benang sari yang sama. Yacoob (1995), mengatakan bahwa bentuk bunga dan buah dapat digunakan untuk identifikasi varietas.
            Periode pembungaan masing-masing varietas menunjukkan perbedaan. Waktu pembungaan paling awal adalah varietas Monthong diikuti Petruk, Hepe, Sitokong, dan Sunan. Periode pembungaan yang paling lama adalah varietas Monthong diikuti Hepe, Petruk, Sitokong, dan Sunan. Periode pembungaan tiap varietas dapat dilihat pada Gambar 2.
Waktu yang diperlukan untuk perkembangan bunga dalam penelitian ini dari inisiasi sampai bunga mekar adalah 6-7 minggu. Keadaan ini sesuai dengan pernyataan French (2001) bahwa pembungaan durian dari inisiasi sampai anthesis memerlukan waktu kurang lebih 6-8 minggu.
Mekar atau anthesis merupakan tahap pembukaan bunga yaitu saat bagian-bagian bunga siap untuk penyerbukan. Dari hasil diketahui bahwa waktu mekar tiap varietas terjadi pada sore sampai malam hari dan rontok pada akhir malam sampai pagi hari. Hal ini sesuai yang dilaporkan Lim (1997) bahwa anthesis bunga terjadi pada jam 15.30 sampai 18.00 dan rontok pada malam hari.
Mekar dan rontok bunga terjadi pada durian, masing-masing varietas menunjukkan perbedaan. Varietas Sunan waktu mekar lebih seragam dibanding Monthong, antara pukul 16.00 sampai pukul 18.00, sedangkan Monthong mekar lebih awal yaitu pukul 15.00 sampai pukul 22.00. Bunga yang mekar pada sore hari sekitar pukul 16.00 akan rontok pada malam sampai pagi hari. Pada varietas Sunan waktu rontok sebagian besar terjadi pada malam hari, karena waktu mekar bunga yang hampir seragam pada sore hari. Pada varietas Monthong waktu rontok lebih bervariasi, ada yang terjadi pada malam hari ada yang pada pagi hari.
Buah terbentuk dari bakal buah setelah bunga mengalami penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan buah durian dibantu oleh serangga seperti lebah dan semut. Hal ini disebabkan bunga mengandung nektar dan beraroma harum yang dapat mengundang serangga. Setelah penyerbukan, mahkota dan benang sari akan layu dan rontok dan kemudian bakal buah akan berkembang menjadi buah. Ilustrasi pertumbuhan buah dapat dilihat pada Gambar 3.
            Pembentukan buah durian terjadi setelah bunga anthesis yang secara tidak langsung diserbuki oleh serangga atau kelelawar menurut Ashari (2002: 2006). Setelah penyerbukan mahkota dan benang sari akan layu dan rontok (6-12 jam setelah anthesis). Pelayuan dan perontokan mahkota dan benang sari ini disebabkan oleh pengangkutan air secara besar-besaran dari bunga ke bagian ovarium. Salisbury dan Ross (1992) Bakal buah durian yang berhasil dibuahi berkembang. Volume buah dari tiap minggu mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan pada saat perkembangan buah terjadi peristiwa pembelahan dan pembesaran sel dalam berbagai arah pertumbuhan yang menyebabkan perubahan perbandingan panjang dan diameter buah, sehingga terjadi perubahan bentuk buah (Hidayat, 1995).
            Hasil pengamatan jumlah buah tiap varietas dapat dilihat pada Tabel 3. Jumlah buah dari yang tertinggi sampai terendah pada akhir pengamatan adalah Monthong, Petruk, Sunan, Sitokong dan Hepe. Jumlah buah dari minggu ke-1 sampai minggu ke-18 mengalami penurunan karena rontok. Penurunan jumlah buah paling tinggi pada minggu ke-3 yaitu Monthong 13 %, Petruk 7,1 %, Sunan 8,3 %, Sitokong 9,5 %, dan Hepe 0,6 %. Tetapi jumlah buah pada varietas Hepe mengalami penurunan paling tinggi terjadi pada minggu pertama setelah bunga rontok.
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa fruit-set dari antara varietas satu dengan varietas lain menunjukkan perbedaan. Fruit-set tertinggi pada varietas Sunan 2,96 % diikuti Monthong 2,03 %, Petruk 1,62 %, Sitokong 0,99 %, dan terendah Hepe 0,21 %. Rata-rata persentase fruit-set adalah 1,56 %. Produksi buah pada varietas Hepe, Sitokong, dan Petruk masih rendah dibandingkan dengan varietas Monthong dan Sunan. Produksi buah pada varietas Hepe baik per cabang atau per pohon sangat rendah dibandingkan dengan produksi buah pada daerah asal. Yaacob (1995) mengemukakan bahwa produksi durian varietas Monthong 50-70 buah/pohon/tahun, dan varietas Petruk, Sunan, Sitokong, dan Hepe sekitar 50-200 buah/pohon/tahun. Hal ini disebabkan perbedaan respon masing-masing varietas terhadap lingkungan tumbuh. Jenis durian rilisan sudah sangat banyak, yaitu sekitar 67 jenis (Wibawa, 2009). Pengujian multi-varietas dalam hal ini pada lokasi yang berbeda sangat perlu dilakukan sehingga ditemukan jenis rilisan yang paling toleran untuk ditanam disebarang tempat di Indonesia.



PENUTUP
Periode tahap perkembangan bunga dan buah dari masing-masing varietas berbeda. Perbedaan terjadi pada tahap perkembangan buah menuju fase kematangan. Waktu total yang dibutuhkan dalam perkembangan buah dari varietas Monthong, Petruk, Sunan, Sitokong dan Hepe berturut-turut 178-214 hari, 185-214 hari, 193-214 hari, 193-214 hari, dan 207-214 hari. Monthong memiliki periode yang paling cepat.
Persentase fruitset dari masing-masing varietas berbeda. Varietas Sunan memiliki persentase fruitset paling tinggi diikuti varietas Monthong, Petruk, Sitokong dan yang terendah Hepe.

DAFTAR RUJUKAN
Ashari, S. 2002. Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ashari, S. 2004. Biologi Reproduksi Tanaman Buah-buahan Komersial. Malang: Bayumedia Publishing.
Ashari, S. 2006. Hortikultura Aspek Budidaya. Jakarta:  Universitas Indonesia Press.
Brown, M.J. 1997. Durio – Bibliographi Review. IPGRI Office for South Asia. New Delhi. P. 23-68
Carlo. J.M, M.L. Badenes, H. Bleiholder, H. Hack, G. Lacer, and U. Meier. 2002. Phenological Growth Stages of Loquat Tree (Eriobotrya japonica (Thunb.) Lindl.). Great Britain. Ann. Appl. Boil. Vol: 140. Pp: 151-157
French, B. 2001. Durio zibethinus, (Online), (http://ecoport.org/. diakses 10 November 2014).
Hidayat, E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.
Lim, T.K, and L. Luders. 1997. Durian Flowering, Pollination and Incompatibility Studies. Great Britain. Ann. Appl. Boil. Vol: 132. Pp: 151-165.
Salisbury, F.B, dan C.W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Terjemahkan oleh Dyah R Lukman dan Sumaryono.1998. Bandung: ITB.
Yaacob, O, and S. Subhadrabandhu. 1995. The Production of Economic Fruits in South-East Asia. New York: Oxford University Press. P. 90–97.


Candi Badut Warisan Tertua Jawa Timur

Candi Badut Warisan Tertua Jawa Timur   Oleh : Muhammad Faizal Biologi 12620074 085731144277 Muhammad.faizal.200@gma...