LAPORAN
PRAKTIKUM TAKSONOMI INVETEBRATA
MOLLUSCA
DAN ARTHROPODA
DOSEN
PENGAMPU :Kiptiyah, M.Si
DISUSUN
OLEH :
Abishafa Yonny : 12620069
Umu Hanik F H : 12620070
Muhammad Faizal : 12620074
Kelas/ Kelompok : B / 2
Tanggal Praktikum : 12 November 2013
Asisten :
Exma Mu’tatal Hikmah
Mariatul Qibtiyah
![]() |
JURUSAN
BIOLOGI
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arthropoda
adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga,
laba-laba, udang, lipang dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain
hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan
lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit.Hampir dari
90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda
memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan filum yang lain
yaitu : Tubuh bersegmen; segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga
daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan (Asal penamaan
Arthropoda), simetri bilateral, eksoskeleton berkitin; secara berkala mengalir
dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, ekskresi melintas keluar lewat
anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau
nefridia.
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas.Tubuh
hewan ini tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat
menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat.Cangkok tersebut berfungsi
sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram,
siput sawah, dan bekicot.Namun ada pula Mullusca yang tidak memiliki cangkok,
seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau siput telanjang.Mollusca memiliki
struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan funsinya berbeda untuk
setiap kelasnya.
Oleh karena itu, perlu diadakan praktikum tentang
Arthropoda dan Mollusca untuk mengetahui tentang perbedeaan morfologi dan
anatomi setiap divisinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan singkat latar belakang diatas, maka
rumusan masalah dalam praktikum
ini yaitu :
1. Bagaimana bentuk
morfologi dan anatomi dari udang dan cumi-cumi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
tujuan dalam praktikum
ini yaitu :
1. Untuk mengetahui
bentuk morfologi dan anatomi dari udang dan cumi-cumi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu mollis yang
berarti lunak. Oleh karena ituciri utama hewan yang tergolong filum ini
tubuhnya lunak, pada bagian anterior terdapat kepala, kaki terletak di bagian
ventral, dan bagian dorsal berisi organ-organ viseral.Tubuhnya bersimetri
bilateral, tidak bersegman, kecuali pada monoplacophora.Memiliki kepala yang
jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus.Pada permukaan ventral
dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum di gunakan untuk bergerak.Dinding
tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau sepasanglipatan yaitu mantel atau
pallium fungsi mantel adalah mensekresi cangkang dan melingkupi rongga mantel
yang di dalamnya berisi insang.Lubang anus dan ekskretori umumnya membuka
kedalam rongga mantel (Kastawi, 2005).
Mollusca
(molluska) berasal dari kata mollis yang berarti lunak. Mollusca juga
berasal dari bahasa Latin :Molluscus yaitu lunak. Hewan yang termasuk
filum ini tubuhnya lunak.Molluska merupakan salah satu kelompok terbesar dan
terpenting dalam dunia hewan.Anggota Filum Molluska mencapai 100.000
spesies.Ilmu yang mempelajari Mollusca dinamakan Malakologi (Radioputro, 1996).
Mollusca merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan
binatang setelah filum arthropoda.Saat ini diperkirakan ada 75.000 jenis,
ditambah 35.000 jenis dalam bentuk fosil.Mollusca hidup di laut, air tawar,
payau, dan darat.Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi,
bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita(Radioputro, 1996).
2.2
Ciri ciri Mollusca
Adapun
ciri-ciri umum Mollusca, yaitu (Jasin, 1984) :
a.
Memiliki tubuh yang lunak.
b.
Tubuhnya tidak beruas-ruas.
c.
Tubuhnya ditutupi oleh cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat.
d.
Kakinya pipih, lebar, dan berotot.
e.
Hidupnya di laut.
f.
Bentuk tubuh simetri bilateral, relatif bulat, dan pendek.
g.
Antara tubuh dan cangkang terdapat bungkus yang disebut mantel.
h.
Tubuhnya dapat mengeluarkan lendir untuk membantu berjalan.
i.
Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal.
j.
Mollusca ada yang bersifat diesis dan ada pula yang monoesis.
2.3 Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan
simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, mantel, insang, dan sistem sarafnya,
Mollusca dibagi atas lima kelas, yaitu Polyplacophora, Scapopoda, Gastropoda,
Cephalopoda, dan Pelecypoda (Bivalvia) (Brotowijoyo, 1989).
1.
Polyplacophora
A. Ciri-cirinya yaitu, sebagai berikut(Brotowijoyo,
1989) :
a). Bentuk tubuhnya bulat telur,
pipih, dan simetris bilateral.
b). Mulut tidak berkembang dengan
baik dan terletak di bagian kepala (anterior).
c). Anus terletak di posterior.
d). Tidak memiliki tentakel dan
mata.
e). Kakinya pipih dan biasanya
memiliki lidah parut (radula)
f). Sistem organ dalam Tubuh
Polyplacophora, yaitu (Brotowijoyo, 1989) :
B. Sistem Organ
1.
Sistem Pencernaan
Organ pencernaan dimulai dari mulut
yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus.Kelenjar
pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.
2.
Sistem Saraf
Sistem sarafnya berupa cincin
esofagus dan dua cabang saraf yang mensarafi mantel dan daerah kaki.Tidak
terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf.
3.
Sistem Peredaran darah
Sistem peredaran darah lakunair
(terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus.Darah mendapat oksigen
dari insang.
4.
Sistem Ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh sepasang
ginjal yang bermuara ke arah posterior.
5.
Sistem Reproduksi
Reproduksi secara seksual, yaitu
dengan pertemuan ovum dan sperma terdapat individu jantan dan betina.
Contoh yang terkenal dari kelas ini
adalah Chiton sp.
2. Gastropoda
A. Ciri-ciri dari anggota kelas ini,
yaitu (Radioputro, 1996):
a). Habitatnya di laut, air tawar, atau daratan yang lembap.
b). Bersifat herbivor.
c). Tubuhnya terbagi atas :
- kepala,
- leher,
- kaki, dan
- alat-alat dalam (viseral).
d). Pada
kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang
tentakel panjang sebagai alat penglihat.
e). Di bawah kepala terdapat kelenjar mukosa.
f). Kakinya lebar pipih dan selalu basah.
g).Kaki
sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat
bergerak bergelombang.
h). Memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang.
i). Bentuk cangkang :
- bulat,
- bulat panjang,
- bulat kasar, atau
- bulat spiral.
j). Cangkang umumnya spiral asimetri.
k). Pada keadaan bahaya, cangkang ditutup oleh epifragma.
B. Sistem Organ
Adapun sistem
organ pada Gastropoda yaitu(Radioputro, 1996):
1.Sistem Respirasi
Hewan
yang hidup di air berespirasi dengan insang, sedangkan yang hidup di darat
berespirasi dengan rongga mantel yang berfungsi sebagai paru-paru.
2.Sistem Pencernaan Makanan
Alat pencernaan meliputi rongga
mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, dan
anus.Saluran pencernaan berbentuk huruf U. Makanan dipotong-potong oleh rahang
tanduk dan dikunyah oleh radula serta dibasahi dengan lendir dari kelenjar
tubuh.Kemudian makanan ditelan ke kerongkongan dan berturut-turut menuju
tembolok, lambung, dan dibuang lewat anus yang terdapat di kepala.
3.Sistem Peredaran darah
Sistem peredaran darahnya terbuka
dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi.Darah (plasma dan
butir darah) tak berwarna dan berfungsi mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh
serta mengangkut sisa pembakaran.Jantung terdiri atas serambi dan bilik yang
dilindungi rongga pericardium.
4.Sistem Ekskresi
Organ ekskresi berupa nefridium yang
terletak di dekat jantung dan saluran ureter yang terletak di dekat anus.
5.Sistem
saraf
Susunan saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh
tubuh.
6.Sistem Reproduksi
Pada Gastropoda ada hewan yang
diesis dan monoesis.Pada hewan monoesis, alat kelamin jantan dan betina
terdapat pada satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi sendiri.Untuk melakukan
pembuahan harus didahului dengan kopulasi. Ovotestis menghasilkan sperma yang
disalurkan ke vasa deferensia dan akhirnya masuk ke vagina hewan lain dengan
perantaraan penis yang dapat dikeluarkan dari lubang genital. Ovotestis juga
menghasilkan sel telur.Sel telur ini dibawa lewat saluran hermafroditus untuk
mendapat albumin kemudian uterus lalu ke oviduk. Di oviduk sel telur dibuahi
sperma hewan lain.
Contohnya adalah Achatina fulica (bekicot).
C.
Cephalopoda
Cephalopoda berasal dari kata
cephalo yang berarti kepala dan podos yang berarti kaki.Jadi, Cephalopoda
adalah hewan yang berkaki di kepala (Kimball, 1983).
A. Ciri-ciri
umumnya, yaitu(Kimball, 1983). :
a). Tubuhnya berbentuk sekoci atau
gelendong.
b). Kulit tubuhnya dapat berubah
warna.
c). Memiliki
tentakel (lengan) yang jumlahnya bervariasi dan dilengkapi alat penghisap untuk
menangkap mangsa.
d). Lengan
dibantu sirip di kanan dan kiri tubuh yang berfungsi sebagai alat kemudi jika
hewan bergerak ke depan.
e). Kepalanya terletak di antara
leher mantel dan tentakel.
f). Pada kepala terdapat sepasang
mata.
g). Sistem organ penunjang kehidupan
Cephalopoda, yaitu :
B.
Sistem Organ
Adapun sistem organ dari Cephalopoda yaitu (Nontji,
1986):
1.Sistem
pencernaan
Organ pencernaan dimulai dari rongga
mulut yang dikelilingi tentakel, dan berturut-turut menuju ke faring, esofagus,
lambung, usus halus, dan berakhir di anus.Di faring terdapat radula dan mati.
2.Sistem
Peredaran darah
Alat peredaran darahnya terdiri dari
jantung sistemik, aorta, dan arteri, merupakan peredaran darah ganda dan
tertutup.
3.Sistem
Ekskresi
Organ ekskresi berupa nefridium yang
terletak di sebelah jantung.
4.Sistem
saraf
Sister saraf terdiri atas tiga
pasang ganglion. Indra sensoris juga sangat berkembang bdan dilengkapi dengan
dua statosista(alat keseimbangan) dan alat pembau.
5.Sistem
Reproduksi
Reproduksi terjadi secara seksual
dengan fertilisasi internal.Hewan jantan dan betina terpisah (diesis).
Contoh Cephalopoda ialah Octopoda,
cumi-cumi, dan Nautilus.
2.4 Crustasea
Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air
laut dan air tawar.Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas
sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian
anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung
belakang)nya sempit (Nybakken,1988).
A. Ciri Ciri
Pada bagian kepala terdapat beberapa
alat mulut, yaitu (Nybakken,1988):
1). 2pasang antena
2). 1 pasang mandibula, untuk
menggigit mangsanya
3). 1 pasang maksilla
4). 1 pasang maksilliped
Maksilla
dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke
mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan
berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan
2.5 Sistem Organ
Adapun sistem organ dari Crustacea yaitu (Kimball,
1983):
1). Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan
tumbuhan.Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya,
sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior.Hewan
ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di
kedua sisi abdomen.Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang
melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2). Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak
berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat
keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai
3)Sistem
Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Crustacea
disebut peredaran darah terbuka.Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah.Darah
tidak mengandung hemoglobin, melainkanhemosianin yang daya ikatnya terhadap O2
(oksigen) rendah.
4)Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang.Kecuali
Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5)Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa
Crustacea rendah.Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki
ketiga.Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki
kelima.Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau
pergantian kulit.Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan
udang yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu sekali.Selain itu udang
mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: udang
akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian
kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.
2.5 Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari
Crustacea yaitu ( Nontji, 1986):
1)Entomostraca (udang tingkat
rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun
zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Hewan ini
dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu:
a). Branchiopoda
Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.Hewan ini sering
disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan
berlangsung secara parthenogenesis.
b).
Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.Hidup di air tawar
dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c).
Copecoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.Hidup di air laut dan air
tawar, danmerupakan plankton dan parasit,segmentasi tubuhnya jelas.
d).
Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.Tubuh dengan kepala
dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu
atau benda lain.Cirripedia ada yang bersifat parasitCara hidup Cirripedia
beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar
kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
2). Malakostraca (udang tingkat
tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di
air tawar.Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu
serta perut (abdomen).Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda,
Stomatopoda dan Decapodaa).
a).Isopoda
Tubuh
pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
- Onicus
asellus (kutu perahu)
- Limnoria
lignorum
Keduanya
adalah pengerek kayu.
b). Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).Hidup di laut,
bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang
kepala mempunyai karapaks.Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang
dapat bergerak, mata dan antena.
c). Decapoda
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam.Hewan ini
mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting
peranannya bagi kehidupan manusia.Decapoda banyak digunakan sebagai sumber
makanan yang kaya dengan protein.Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan
rajungan. Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh
karapaks. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga
hewan si kaki sepuluh.Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa
contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu (Nontji, 1986):
A.Udang
1.Penacus
setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak
dibudidayakan.
2.Macrobrachium
rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan payau.
3.Cambarus
virilis (udang air tawar)
4.Panulirus
versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
5.Palaemon
carcinus (udang sotong)
B.Ketam
1.Portunus
sexdentatus (kepiting)
2.Neptunus
peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
3.Parathelpusa
maculata (yuyu)
4.Scylla
serrata (kepiting)
5.Birgus
latro (ketam kenari)
2.6 Peran Crustacea bagi Kehidupan
Manusia
Jenis
Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain (Nybakken,
1988):
1). Sebagai
bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
2). Dalam
bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan,
misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
2.7 Crustacea yang merugikan antara lain(Nybakken,
1988):
1). Merusak
galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2). Parasit
pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3). Merusak
pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Pratktikum
taksonomi invertebrata dilakukan pada hari Selasa, 12 November 2013 di
Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum
ini yaitu :
1. Penjepit 1 buah
2. Gunting bedah 1 buah
3. Pisau bedah 1 buah
4. Jarum pentul 4 buah
5. Papan bedah 1 buah
6. Kaca pembesar 1 buah
7. Alat tulis 1 set
3.2.1 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu :
1. Udang air tawar ( Cambarus
virilis ) 1 ekor
2. Cumi cumi ( Loligo pealeii ) 1
ekor
3.3 Langkah kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Digambar ke dua bahan yaitu
cumi-cumi dan udang (morfologi dan anatominya)
3. Diidentifikasi bagian-bagiannya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Cumi cumi ( Loligo
pealeii )
4.1.1 Gambar pengamatan morfologi
Gambar
pengamatan
|
Gambar
literatur
|
|
(Anonymous,2001)
|
Keterangan :
1. Sirip
2. Lengan dengan panjang 6 cm
3. Tentakel dengan panjang 17 cm
4. Alat penghisap
5. Mata
6. Mulut
7. Dorsal survace
8. Ventral surface
9. Tubuh dengan panjang 10 cm
4.1.2 Gambar pengamatan anatomi
Gambar
pengamatan
|
Gambar
literatur
|
|
(Anonymous,20011)
|
Keterangan :
1. Insang
2. Penis
3. Ginjal
4. Kantong pita
5. Kartilago
6. Funnel
7. Usus
4.1.2 Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Divisi : Mollusca
Kelas: Cepalopoda
Ordo: Decapoda
Family: -
Genus: Loligo
Spesies: Loligo
Pealeii
4.1.3 Pembahasan
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan bahwa cumi cumi ( Loligo
pealeii ) termasuk divisi Molluscadengan kelas Cepalopoda. Cumi cumi
memiliki tubuh yang lunak, panjang lengan pada saat pengamatan 6cm,tentakel
dengan panjang 17cm, panjang tubuhnya 10cm. Pada pengamatan yang di lakukan
dapat terlihat bagian sirip, alat penghisap, mata, mulut, dorsal surface, dan
ventral surface.
A.
Morfologi
a.
Ciri ciri
Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas
kepala , leher, dan badan. Kepala cumi-cumi besar, matanya berkembang dengan
baik karena telah dapar berfungsi untuk melihat.Mulutnya terdapat di
tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dan 8 tentakel
lebih pendek.Tentakel panjang berfungsi untuk mengangkap mangsa dan
berenang.Pada setiap tentakel terdapat alat penghisap atau sucker.Di sisi kiri
dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang penting untuk keseimbangan tubuh.
Pada dinding permukaan dorsal
terdapat pen yang penting untuk menyangga tubuh.Seluruh tubuh cumi-cumi
terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung, mantel melekat pada badan,
sedangkan di daerah perut tidaka melekat, sehingga terbentuk rongga , disebut
rongga mentel.
Cumi-cumi dapat bergerak dengan dua
cara, yaitu dengan menggunakan tentakel dan dengan menyemprotkan air dari
rongga mantel. Bila rongga mentel penuh air, dan air menyemprot melalui sifon
menyebabkan tubuh cumi-cumi terdorong mundur.Semprotan air menimbulkan dorongan
yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-cumi, sehingga timbul gerakan seperti
panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut panah laut.
b.
Habitat
Hidup cumi-cumi sebagian besar di
laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa invertebrata
lainnya.Sebagai hewan pemangsa, hampir semua cumi cumi bergerak cepat dengan
berenang.
B.
Anatomi
Tubuh cumi-cumi dibedakan atas
kepala.Leher dan badan. Di depan kepala terdapat mata yang besar dan tidak
berkelopak. Mata ini berfungsi sebagai alat untuk melihat.Masih di dekat kepala
terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Jika ia ingin
bergerak ke belakang, sifon akan menyempurnakan air ke arah depan, sehingga
tubuhnya bertolak ke belakang. Sedangkan gerakan maju ke depan menggunakan
sirip dan tentakelnya
a.
Sitem pembuluh darah
Sistem
pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah
seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah.Hewan ini bernafas dengan insang
yang terdapat di rongga mantel.Sedangkan ekskresi dilakukan dengan ginjal.Alat
reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak dekat ujung
rongga mantel.
b.
Sistem pencernaan
Sistem
pencernaan makanan terdiri atas: mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus
buntu, usus dan anus. Juga dilengkapi dengan kelenjar pencernaan yaitu kelenjar
ludah, hati dan pankreas.
c.
Reproduksi
Cumi-cumi hanya dapat berkembang
biak secara kewin. Alat kelaminnya terpisah, masing-masing alat kelamin
terdapat di dekat ujung rongga mantel denag saluran yang terbuka kea rah corong
sifon. Cumi-cumi betina menghasilkan telur yang akan dibuahi di dalam rongga
mentel. Kemudian, telur yang sudah dibuahi dibungkus dengan kepsul dari bahan
gelatin.Telur yang menetas menghasilkan cumi-cumi muda berukuran kecil.
4.2 Udang air tawar ( Cambarus
virilis )
4.2.1 Gambar pengamatan morfologi
Gambar pengamatan
|
Gambar literatur
|
|
(
Anonymous,2011)
|
Keterangan :
1. Mata
2. Antena
3. Rostum
4. Mulut
5. Telson
6. Uropod
7. Kaki renang
8. Kaki jalan
9. Cheliped
4.2.2Gambar pengamtan anatomi
Gamabar
pengamatan
|
Gamabar
literatur
|
|
( Anonymous,2011)
|
Keterangan :
1. Kaki renang 5 pasang
2. Kaki jalan 5 pasang
3. Antennula 2 pasang
4. Antena 1 pasang
5. Uropod 2 pasang
6. Maxiliped 2 pasang
4.2.3 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthopoda
Kelas : Crustasea
Ordo : Dekapoda
Family : Cambardae
Genus : Cambarus
Spesies : Cambarus virilis
4.2.4
Pembahasan
A. Morfologi
Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan bahwa udang air tawar ( Cambarus virilis)memiliki
bentuk tubuh yang bersegmen keras, pada saat pengamatan terlihat bagian mata,
antena, rostum, mulut, telson, uropod, kaki renang, kaki jalan dan cheliped.Cambarus virilis memiliki kaki renang sebanyak 5 pasang,
memiliki kaki jalan 5 pasang, antennula 2 pasang, antena 1 pasang uropod 2
pasang dan maxiliped 2 pasang.
a.
Ciri – ciri
Tubuh Crustacea
bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu)
serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih
lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
Pada bagian kepala terdapat beberapa
alat mulut, yaitu:
1). 2pasang antena
2). 1 pasang mandibula, untuk
menggigit mangsanya
3). 1 pasang maksilla
4). 1 pasang maksilliped
b.
Habitat
Hidup cumi-cumi sebagian besar di
laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.Makananya berupa invertebrata
lainnya.
B. Anatomi
1. Sistem Pencernaan
Makanan
udang air tawar berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan.Alat pencernaan
berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus,
lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior.Hewan ini memiliki kelenjar
pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen.Sisa
pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi
disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2.4.1.2 Sistem Saraf
Susunan
saraf Crustacea adalah tangga tali.Ganglion otak berhubungan dengan alat indera
yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk
(facet) yang bertangkai.
2.4.1.3 Sistem Peredaran Darah
Sistem
peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka.Artinya darah beredar
tanpa melalui pembuluh darah.Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan
hemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen)
rendah.
2.4.1.4 Sistem Pernafasan
Pada
umumnya Crustacea bernafas dengan insang.Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat
kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
2.4.1.5 Alat Reproduksi
Alat
reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah.Alat
kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga.Sedangkan alat kelamin jantan
terdapat pada pasangan kaki kelima.Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar
tubuh).
Dalam
pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit.Udang dewasa
melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda mengalami
ekdisis dua minggu sekali.Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan
sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal
kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut
akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan praktikum, maka kesimpulan dari praktikum ini ialah sebagai
berikut:
1. Cumi-cumi (Loligo
pealeii ) termasuk divisi Molluscadengan kelas
Cepalopoda. Cumi cumi memiliki tubuh yang lunak, panjang lengan pada saat
pengamatan 6cm,tentakel dengan panjang 17cm, panjang tubuhnya 10cm. Pada
pengamatan yang di lakukan dapat terlihat bagian sirip, alat penghisap, mata,
mulut, dorsal surface, dan ventral surface.
2. Udang (Cambarus virilis)memiliki bentuk tubuh
yang bersegmen keras, pada saat pengamatan terlihat bagian mata, antena,
rostum, mulut, telson, uropod, kaki renang, kaki jalan dan cheliped.Cambarus virilis memiliki kaki renang sebanyak 5 pasang,
memiliki kaki jalan 5 pasang, antennula 2 pasang, antena 1 pasang uropod 2
pasang dan maxiliped 2 pasang.
5.2 Saran
Secara
keseluruhan sudah cukup baik.
DAFTAR PUSTAKA
Brotowijoyo, Mukayat, D. 1989. Zoology Dasar.
Jakarta: Erlangga
Jasin, Maskuri. 1984. Sistematika Hewan Vertebrata dan Avertebrata.Surabaya
: Sinar Wijaya Surabaya
Kimbal, John. W. 1983. Biologi, edisi ke lima. Institut pertanian
bogor : PT gelora Aksara Pratama
Kastawi, Yusuf. 2005. Zoologi Avertebrata.
Malang : UM Press
Nontji , A. 1986. Laut Nusantara. Jakarta:
Djambatan
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan
Ekologis. Jakarta : PT. Gramedia
Pringgenies,
Delianis.2011. MORFOLOGI DAN ANATOMI CUMI-CUMI Loligo duvauceli
YANG
DAPAT MEMANCARKAN CAHAYA (Morphology and Anatomy of light-emitting squid
Loligo duvauceli). Jurnal Moluska Indonesia. Volume 2(1 ): 33-38
Radioputro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga
Sahara, Eli. 2011. PENGGUNAAN KEPALA UDANG SEBAGAI
SUMBER PIGMEN DAN KITIN DALAM PAKAN TERNAK (Utilizing of shrimp head as
source of pigment and chitin on animal feed).AGRINAK. Vol . 01 No. 1
The best casinos of 2021 - jtmhub.com
BalasHapusThe best casinos of 2021 · 2. PlayOJO · 오산 출장마사지 3. Spin 광명 출장마사지 Palace · 천안 출장안마 4. The Dog House 동해 출장안마 · 5. Luckypot 전라북도 출장안마 City · 6. Jackpot City