Rabu, 11 Juni 2014

Mana Yang Lebih Maju… Mana Yang Lebih Canggih?



          Seorang Petani (sebut saja pak nono) yang sudah berusia senja dengan penuh semangat dan riang membajak sawahnya dengan menggunakan cara tradisional (membajak sawahnya dengan menggunakan sapi). Sesekali pak nono ini berhenti sejenak untuk mengarit rumput diujung sawah untuk diberikan kepada sapinya. Sambil mengunyah sapi ini terus berputar-putar di sawah sesuai dengan kendali pak nono… sesekali sapinya mengeluarkan kotoran yang kemudian ikut tercampur tanah sawah itu.
          Sementara di ujung yang tidak begitu jauh… terdengar suara traktor… seorang petani (sebut saja pak maman) juga lagi membajak sawahnya dengan menggunakan traktor. Suaranya selalu terdengar meskipun agak jauh, asap dari knalpot traktor juga melayang-layang terhembus angin dan bercampur dengan udara disekitar sawah. Jika kehabisan bahan bakar… pak maman itu akan pergi mencari toko terdekat yang berjualan bensin/solar.
          Ketika pak nono ditanya kenapa membajak sawahnya kok masih pake’ cara tradisional? Kan sudah ada traktor yang lebih modern dan lebih canggih?
          Pak nono bilang… kata siapa menggunakan sapi itu tradisional? Justru itu yang lebih canggih…, justru itu yang modern…, justru itu yang ramah lingkungan…, justru itu yang lebih Islami…
          Pak nono terus berkomentar… saya akan tetap menggunakan sapi.., bahan bakarnya banyak didapat dari sekitar sawah (rumput dan berbagai sisa hasil pertanian)…, kotoran dan kencingnya secara alami akan menjadi pupuk yang bermanfaat untuk mempertahankan kesuburan tanah. Harga sapi seiring waktu akan tambah mahal apalagi jika kemudian beranak. Sapi sapi bisa terus beregenerasi, tidak perlu membeli suku cadang….Dan yang paling penting adalah tidak mencemari lingkungan.
          Menggunakan traktor… jelas mengeluarkan asap yang mencemari udara.., bahan bakarnya harus beli.., jika ada oli mesin yang tercecer akan merusak tanah…, dan traktor itu merupakan bentuk bentuk kapitalisme.
Menurut pak nono…. Mana sebenarnya yang lebih canggih?
          Pak nono bilang bahwa… hidup sekarang ini seringkali kita termakan oleh teknologi, seringkali kita menjadi korban teknologi… seharusnya semakin orang berpengetahuan… semakin orang berilmu… membuat orang semakin sadar untuk hidup selaras dengan alam dan selaras dengan kehendak Pencipta. Tapi sekarang ini… pengetahuan justru banyak digunakan untuk kemudian melawan alam, merekayasa alam.
          Teknologi sebenarnya bukan sesuatu yang netral dan bukan sesuatu yang bebas nilai. Teknologi mudah untuk dimanipulasi dan disalahgunakan. Teknologi yang sekarang yang terkait dengan produksi pasti seringkali mendestruksi yang lain. Dan kehidupan manusia semakin lama semakin dibawah pengaruh atau dibawah kekuasaan oleh pihak penguasa.
          Sebenarnya kemajuan ilmu/teknologi, kecanggihan, kemodern, dikembangkan dan diciptakan pada jaman sekarang ini untuk apa? Apakah Kemajuan atau kecanggihan ini membuat hidup manusia dan hidup makhluk lainnya menjadi lebih baik? Benarkah sekarang kehidupan manusia dan kehidupan makhluk lainnya menjadi lebih baik?
          Untuk apa berdiri gedung-gedung mewah bertingkat-tingkat, jika kemudian orang-orang lemah disekitarnya menjadi tertindas dan ekologi disekitarnya menjadi rusak, banjir dimana-mana.
Untuk apa berdiri mall-mall dan plaza-plaza (indo mart, alfa mart), jika kemudian pasar tradisional banyak yang mati…toko-toko kecil milik masyarakat kecil harus tutup.
          Untuk apa berdiri pabrik-pabrik, jika kemudian menghasilkan limbah-limbah yang kemudian mencemari lingkungan.., membunuh hewan-hewan yang ada disungai dst.
          Untuk apa berdiri industri-industri, jika kemudian harus menggusur tanah-tanah pertanian… dan juga menghasilkan limbah-limbah yang merusak lingkungan.
          Untuk apa berdiri rumah-rumah mewah, jika harus menggusur tanah pertanian dan tanah-tanah yang berfungsi sebagai resapan.
          Untuk apa menjadi sekolah-sekolah maju, apabila hanya menciptakan manusia-manusia kompetitor yang hanya berpikir untuk menang dan dapat menguasai yang lain.
          Untuk apa menjadi kampus-kampus maju, apabila tidak mampu berbuat nyata untuk kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat sekitarnya.
          Jadi apa sebenarnya makna kemajuan/kecanggihan? apakah kemajuan bermakna seperti ini, bahwa kemajuan hanya menciptakan manusia menjadi seorang kompetitior yang dilatih untuk selalu berlogika kalah menang. Semakin lama semakin banyak orang mendapatkan didikan atau belajar untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri sebagai individu yang ingin disebut sukses… bukan belajar bagaimana caranya menciptakan dan memperoleh hidup sejahtera bersama (bersama makhluk lainnya). Dampaknya…., banyak orang menganggap bahwa semua orang adalah pesaing, semua perusahaan adalah pesaing, semua institusi adalah pesaing, semua sekolah adalah pesaing antar sekolah, semua kampus adalah pesaing antar kampus. Apakah hidup ini harus berkompetisi?
Apakah kemajuan untuk kemajuan? ….,
          atau kemajuan untuk kedamaian, keharmonisan alam semesta dan untuk kesejahteraan bersama…
          Jika kemajuan/kecanggihan kemudian merusak lingkungan…, jika kemajuan membuat kehidupan makhluk lainnya (manusia lainnya, hewan, tanaman dan lainnya) menjadi tertindas…., berarti ada yang salah dari kemajuan/kecanggihan itu?



Wallahu a’lam
(Agus Mulyono, Malang 11 juni 2014).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Candi Badut Warisan Tertua Jawa Timur

Candi Badut Warisan Tertua Jawa Timur   Oleh : Muhammad Faizal Biologi 12620074 085731144277 Muhammad.faizal.200@gma...